Antara sebel, risih, kasian, dan ngga tega. Kadang kala suka ngerasa hal-hal itu kalo ngeliat orang minta-minta. Tapi kali ini ngga bangetttttt .........
Buat temen-temen di Malang atau mungkin di kota-kota lain juga pernah ngalamin apa yang baru aja alamin. Kemarin seperti biasa, gw ke Veneta System buat refill tinta printer. Pada awalnya aman terkendali. Ada beberapa customer didalam. Nggak lama kemudian, masuk mas-mas kira-kira usia 20-an. Dengan pakaian biasa, ngga nunjukkin gelagat aneh, normal, dia masuk. Dan seperti biasa, mas-mas dan mbak-mbak Veneta dg ramah menanyakan apa yang bisa dibantu. Tiba-tiba mas-mas pengunjung itu ngeluarin berkas surat berlembar-lembar, dengan kondisi kertas lusuh, seperti udah di baca berkali-kali, dan menunjukkan isinya. Kami smua yg ada didalam termasuk saia berpikir, "paling-paling orang minta sumbangan". tapi ternyata kami salah. Surat itu tertulis kalau mas-mas itu ex-Napi yg baru keluar penjara. Di berkas yg ia bawa, ngga tau bener atau ngga, kayaknya siy berkas bo'ong2an, ada cap stempel tertulis BEBAS tapi ngga ada lambang atau kop surat resmi lembaga pemsyarakatan. cuma kertas putih kosongan kayak kertas print kasir pertokoan. Dan ujung-ujungnya dia minta tolong kalau dia sedang butuh uang untuk telpon keluarganya di daerah asalnya. biasanya dia minta 5ribu rupiah.
yang paling bikin gw kesel, mas-mas itu masih muda, ukuran tangan dan dada bidang bisa dibilang cukup kekar, bertato di sekujur tangannya, dan dia mengaku kalau dia orang asli salah satu suku saudara kita di bagian Indonesia Timur. maaf sebelumnya, tidak bermaksud untuk menjelek2kan saudara timur kita, tapi yang jelas cukup ngga penting pake sebut2 'merk' salah satu suku [read:rasisme], meresahkan dan bikin suasana sedikit suram ngeliat ukuran badannya, tattoo, dan pengakuan kalo dia ex Narapidana. dan selama tidak ada yang meresponnya, dia malah akan mengambil tempat untuk duduk dan sok bercerita gimana susahnya hidup, dipenjara, kesialan2 dia selama merantau. annoying banget lah pokoknya sampai ada orang yang mau ngasih duit. lumayan serem karena mas-mas itu duduk pas disebelah gw. otomatis hape, kunci mobil, dompet dipegang erat2. dan mas-mas itu dengan beraninya keluar-masuk ke setiap pertokoan dan perkantoran yang ada di sekitar.
pengalaman yang semoga buat temen2 yg baca lebih berhati-hati. modus model seperti ini sebetulnya bukan hal baru. di kampus gw pun sering banget nemuin yang kayak gini. bedanya, modus peminta-minta di area kampus lebih ke orang tua atau anak2. tetap dg a'la tersesat, ngga tau jalan, harus telpon keluarga, dan pasti akan selalu sok bertanya arah pada awalnya. bahkan, ada yang sampe dengan cara yang sedikit lebih 'sopan' dan 'beradab', menawarkan jam tangan, perhiasan atau barang yang dibawanya untuk dijual ke kita.
so beware of them peopz!! ngga ada yang ngelarang buat kita untuk sedekah atau berbagi. tapi mesti pinter-pinter ngeliat mereka itu benar2 membutuhkan atau cuma sekedar 'pemalas' yang mau enaknya trima duit dg gratisan. mungkin karena tampilan orang tua atau anak2 mudah ditebak, sekarang berkembang yang model begini. jauh lebih mengintimidasi, bikin orang ketakutan duluan dg embel-embel ex Napi, dan mengancam. so .. sekali lagi, hati-hati yah, guys ....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar